BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah
satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau
manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk
memberikan definisi tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk
lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan
fungsi biologisnya juga berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia
sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti
lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Kesepakatan ini telah
disetujui oleh Kongres Internasional Kimia Murni dan Terapan (International
Congress of Pure and Applied Chemistry).
Istilah
lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen,termasuk lemak dan minyak yang umum
dikenal di dalam makanan,fosfolipida,malam,sterol,dan ikatan lain sejenis yang
terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Asam lemak juga merupakan bagian
dari kelompok lipida. Asam lemak adalah suatu asam karnoksilat alifatik, yaitu
suatu senyawa golongan karnoksilat yang mempunyai rantai panjang. Asam lemak
juga banyak dijumpai pada tumbuhan dan hewan tertentu.
1.2 Tujuan Umum
Dengan
adanya modul ini, penulis berharap agar pembaca dapat menambah pengetahuan
mengenai struktur, tata nama, sifat dan pembuatan struktur dari asam lemak dan
lipida,
1.3 Tujuan Kusus
Tujuan
kusus dari penyusunan modul ini adalah:
1. memenuhi
tugas dari dosen mata kuliah kimia organik II.
2. Menuliskan
struktur asam lemak dan lipida.
3. Menuliskan
tata nama asam lemak dan lipida.
4. Menuliskan
sifat-sifat asam lemak dan lipida.
5. Menuliskan
pembuatan asam lemak dan lipida.
BAB
II
MATERI
ASAM LEMAK DAN LIPIDA
Asam
lemak merupakan suatu asam karnoksilat alifatik, yaitu suatu senyawa golongan
karnoksilat yang mempunyai rantai panjang. Asam lemak alami mempunyai rantai
dengan jumlah atom karbon genap dari 4 sampai 28. Asam lemak adalah suatu asam
lemah yang merupakan suatu turunan dari trigliserida dan fosfolipid. Pada umumnya asam lemak kebanyakan tidak
bercabang dan mimiliki jumlah atom karbon yang genap. Asam lemak terdiri dari 2
jenis yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh adalah
asam lemak yang rantai karbonya tidak memiliki ikatan rangkap sedangkan asam
lemak tak jenuh adalah asam lemak yang rantai karbonnya mengandung 1 iktan
rangkap atau lebih.
Istilah lipida mencakup golongan senyawa heterogen yang memiliki keanekaragaman str-uktur
dan memiliki kekerabatan karna sifat fisiknya bukan sifat kimianya. Kelompok
ini memiliki sifat umum seperti tidak dapat larut dalam air dan larut dalam
pelarut non polar. Tidak ada skema penggolongan lipid yang bisa diterima di
seluruh dunia. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan
senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam
satu kelompok yang disebut lipid. Dengan demikian kelompok lipid itu mencakup
asam lemak, minyak, malam dan senyawa lain yang berhubungan. Lipid dapat
diklasifikasikan menjadi lipid sederhana, lipid kompleks dan drivat lipid.
1.
Lipid
sederhana
Lipid
sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alcohol. Seperti lemak (ester
asam lemak dengan gliserol) dan malam (ester asam lemak dengan alcohol
monohidrat dengan berbobot molekul lebih tinggi) (Robert.2003, halaman :148).
2.
Lipid
kompleks
Lipid
kompleks adalah ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus lain disamping
alcohol dan asam lemak. Contohnya sebagai berikut:
a.
Fossolipid,
yaitu kelompok lipid yang selain
mengandung asam lemak dan alcohol juga mengandung residu asam fosfat. Oleh
karenanya fosfolipid ialah suatu fosfogliserida.
b.Glikolipid, yaitu kelompok lipid yang mengandung
asam lemak, spingosin, dan karbohidrat.
c.
Lipid
kompleks lain, seperti sulfolipid, lipoprotein dan aminolipid
(Robert.2003,halaman :148).
3.
Drivat
lipid
Kelompok
ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid dan senyawa alcohol.
1. STRUKTUR
ASAM LEMAK DAN LIPIDA
1.1 Struktur
Asam Lemak
Asam
lemak terdiri dari gugus karboksilat dan rantai
yang terdiri dari atom H dan C. Asam lemak jenuh memiliki ikatan rangkap
sedangkan asam lemak tak jenuh mengandung ikatan rangkap pada strukturnya (Robert.
2006, halaman 149).
Rumus umum asam lemak adalah :

berikut ini adalah gambar
struktur dari asam lemak.
a.
Struktur
asam lemak jenuh
No
|
Struktur
|
Nama Umum
|
1.
|
CH3(CH2)16COOH
|
Asam stearat
|
2.
|
CH3(CH2)8COOH
|
Asam kaprat
|
3.
|
CH3(CH2)10COOH
|
Asam laurat
|
4
|
CH3(CH2)14COOH
|
Asam palmitat
|
5
|
CH3(CH2)12COOH
|
Asam miristat
|

Gambar 1.1 struktur asam stearat
(Robert. 2006, halaman 149)
b.
Struktur
asam lemak tak jenuh
No
|
Struktur
|
Nama Umum
|
Nama IUPAC
|
1.
|
CH3(CH2)6CH=CH(CH2)6COOH
|
Asam
Palmitoleat
|
Cis-9-Heksadekenoat
|
2.
|
CH3(CH2)9CH=CH(CH2)9COOH
|
Asam Erusat
|
Cis-9-Dokosenoat
|
3.
|
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
|
Asam Oleat
|
Cis-9-Oktadekenoat
|
4.
|
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
|
Asam Linoleat
|
Semua-cis-9,12-Oktadekadienoat
|
5.
|
CH3(CH2)2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
|
Asam-
![]() |
Semua-cis-6,9,12-Oktadekatrienoat
|

Gambar 1.2 struktur asam
linolenat
(Robert. 2006, halaman 149)

Gambar 1.3 struktur asam linoleat
(Robert. 2006, halaman 149)
Asam
lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. Adanya
ikatan rangkap ini memungkinkan terjadi isomer cis-trans.


Asam oleat
(cis)
asam elaidat (trans)
Gambar 1.4 cis-trans
pada struktur asam lemak
(Robert. 2006, halaman 150)
1.2 Struktur
Lipida
Lipid
adalah biomolekul yang tidak larut di dalam air, karena lipid umumnya merupakan
molekul yang memilikigugs non polar, sedangkan air merupakan molekul yang
memiliki gugus polar. Lipid dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti
benzena, eter, heksena, dan metanol. Lipida merupakan suatu kelompok senyawa
heterogen yang mimiliki sifat umum hampir sama. (Robert. 2006, halaman 148).
Berikut ini adalah beberapa jenos senyawa dari lipida beserta strukturnya.
1. Lemak
atau Trigliserida
Lemak atau trigliserida merupakan
ester dari akohol gliserol dengan asam lemak. Pada lemak alami, proporsi
molekul triasilgliserol yang mengandung residu asam pada ketiga posisi ester
sangatlah kecil. Hamper keseluruhannya merupakan asil gliserol campuran
(Robert,2003. Halaman 151).

Gambar 1.5 struktur triasilgliserol
(Robert. 2006, halaman 151)

Gambar 1.6 contoh struktur
trigliserida
2. Lilin
lilin
ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang mempunyai rantai karbon
panjang antara 14 sampai 34 atom. Contohnya adalah setilalkohol dan mirisilalkohol:
CH3 – (CH2)14 – CH2 OH
CH3 – (CH2)28 – CH2 OH
Setilalkohol
mirisilalkohol
Gambar
1.7 struktur lilin
(Anna
poedjiadi.2006,halaman 62)
3. Fosfolipid
Fosfolipid merupakan
kelompok lipid yang mengandung asam fofat, asam lemak dan alcohol. contonhya asam
prospatidat, fosfatidigliserol, gliserofosfolipid, sfingofosfolipid, dll. Pada
umumnya senyawa fosfolipid merupakan fosfoasil gliserol. Artinya senyawa ini
mengandung gliserol kecuali sfingofosfolipid. Senyawa fosfolipid dapat dianggap
sebagai derivate asam fosfatidat yang
gugus fosfatnya mengalami estrifikasi dengan gugus –OH pada alcohol yang sesuai
(Robert. 2006, halaman 152).
a. asam
prospatidat

Gambar 1.8 struktur asam fosfatidat
(Robert. 2006, halaman 152)
b. Spingofosfolipid
Spingofosfolipid
merupakan kelompok fosfolipid yang
mengandung alcohol berupa sfingosin. Spingofosfolipid disebut juga dengan
spingomielin.



Gambar 1.9 spingofosfolipid
(sphingomyelin )
(Robert. 2006, halaman 154)
4. Glikolipid
Glikolipid yaitu lipid
yang mengandung asam lemak, spingosin dan karbohidrat. Berikut ini adalah
gambar dari struktur glikolipit yang mengandung asam lemak, spingosin dan
karbohidrat. Berikut ini adalah suatu glikolipid dalam bentuk senyawa galaktosilseramida yang mengandung
karbohidrat berupa galaktosa.

Gambar 1.10 struktur galaktosilseramida
(Robert. 2006, halaman 154)
5. Prostaglandin
Prostaglandin merupakan
asam-asam karboksilat berkarbon-20 yang mengandung cincin-cincin siklopentana.
Senyawa-senyawa ini dibiosintesis dari asam-asam lemak tak jenuh berkarbon -20.
Prostaglandin merupakan lipida yang mengandung gugus hidroksil (OH) di posisi
atom C nomor 9, C nomor 11 dan C nomor 15, dan memiliki ikatan rangkap pada
atom C no 13. Itulah alasannya mengapa asam lemak tak jenuh diperlukan dalam
makanan-makanan yang baik.

Gambar 1.11 struktur
prostaglandin
Sebenarnya prostagladin
adalah asam prostanoat tak jenuh yang sering digolongkan sebagai turunan asam
lemak. Tempat utama sintesis prostagladin yaitu di membran sel, tempat dimana fosfolipid menyiapkan prazat asam lemak yang diperlukan. Asam linolenat adalah salah satu dari asam lemak penting yang
diperlukan untuk pembentukan prostagladin. Asam arakidonat adalah
prazat penting kelompok prostagladin. (Stanley.1980, halaman: 932)

Gambar 1.12 struktur asam
prostanoat
(Stanley.1980, halaman: 932)
6. Terpena
Terpena tersusun dari
senyawa-senyawa yang mengandung suatu
gabungan kepele-ke-ekor dari satu-satuan kerangka isoprene. Kepala dalah ujung
yang terdekat ke cabang metil. Terpena dapat mengandung dua, tiga atau lebuh
satuan isoprene. Molekul-molekulnya dapat berupa rantai terbuka atau siklik.
Mereka dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil dan
gugus fungsional lain (Fessenden.1986, halaman:418)

Gambar 1.13 struktur isoprene
(Fessenden.1986, halaman:418)
Contoh struktur terpena yang
mengandung dua satuan isoprene (monoterpena).
-
Monoterpena
asiklik. - Monoterpena siklik.


Gambar 1.14 struktur terpena
(Fessenden.1986, halaman:419)
7. Steroid
Steroid
adalah suatu senyawa yang mengandung struktur dengan empat cincin yang dikenal
dengan inti steroid. Salah satu contoh dari steroid adalah kolestol, kartisol,
desteron. Dll (Stanley.1980,
halaman: 921)

Gambar 1.15 inti steroid
(Stanley.1980, halaman: 921)

Gambar 1.16 struktur kolestrol
(Fessenden.1986, halaman: 423)
Apabila
ikatan rangkap-dua pada atom 5-6 direduksi menjadi bentuk kolestanol maka
kerangka steroidnya menjadi suatu kumpulan lingkar sikloheksana berbentuk kursi
kaku. Semua paduan lingkar dalam kolestanol adalah trans.

(Stanley.1980, halaman: 922)
SOAL LATIHAN 1.1
Gambarkan struktur asam linoleat, tunjukan geometri pada setiap ikatan rangkap-nya.
Dan jelaskan jenis apakah asam
lemak tersebut?
Jawaban:
Kedua ikatan rangkap memiliki
konfigurasi Z
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
Konformasi yang disukai adalah
sepenuhnya memanjang, dengan susunan goyang (stagered) pada setiap ikatan
tunggal C-C nya. Asam lemak tersebut merupakan asam lemak tak jenuh karna
memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
|
2. TATA
NAMA ASAM LEMAK DAN LIPIDA
2.1 Tata Nama Asam Lemak
1. Nama
trivial
Nama trivial diberikan sebelum struktur kimia asam lemak diketahui dan biasanya menu-njukkan
sumber asam lemak. Contohnya seperti asam palmitat (palmitic acid) berasal dari
minyak sawit (palm oil) sehingga disebut asam palmitat. Asam lioleat (linoleic
acid) berasal dari minyak linseed (linseed oil) sehingga disebut asam linoleat
(Robert.2003, halaman 149).
2. Nama
sistematis
Tata
nama sistematis yang paling sering digunakan berdasarkan :
1.
Pemberian
nama asam lemak menurut hidrokarbon yang memiliki jumlah dan susunan atom
karbon yang sama.
2.
Akhiran
a
diganti dengan –oat pada nama hidrokarbon, contohya dekana menjadi dekanoat.
3.
Karna
mempunyai gugus karboksilat diawali dengan asam
4.
Dengan
demikian asam lemak jenuh mempunyai akhiran –anoat. Contohnya asam
oktanoat, dan asam lemak tak jenuh mempunyai akhiran –enoat. Contohnya asam
oktadekenoat.
5.
Penomoran
atom karbon dimulai dari atom karbon karboksil sebagai no.1, atom karbon
disebelah karboksil sebagai no.2, dan seterusnya.

6.
Atom
karbon no.2 juga idkenal sebagai karbon -
, atom karbon no.3-4 masing-masing adalah karbon -
dan karbon -
, sedangkan karbon metil terminal dikenal sebagai
atom karbon –w atau karbon -n.



7.
Jika
rantai asil berada pada sisi yang sama pada ikatan tersebut tipe senyawanya
adalah cis tapi jika terletak pada sisi yang berlawanan maka tipenya
adalah trans (Robert.2003, halaman 149-150).
2.2 Tata Nama Lipida
2.2.1
Tata Nama Steroid
1. Banyak steroid yang dikenal dengan
nama trivial atau nama biasa , misalnya androsteron, progesterone, estron dan
lain-lain . Meskipun nama trivial ini tidak dapat memberikan gambaran tentang
rumus struktur steroid yang dimaksud, namun hingga sekarang masih tetap
digunakan orang.
2. Untuk memberikan nama kepada steroid
digunakan patokan yaitu beberapa jenis hidrokarbon
yang mempunyai rumus tertentu sebagai senyawa asal misalnya etiokalana,alopregnana,androstana,pregnana,estrana.
3. Garis vertical pada atom karbon
nomor 10 dan 13 menunjukkan gugus metil. Sebagaimana pada tata nama
hidrokarbon, apabila terdapat ikatan rangkap, nama senyawa diberi akhiran ena
untuk satu ikatan dan diena,
4. androstena
berarti ikatan rangkap berawal dari atom karbon nomor 5 dan berakhir pada atom
karbon nomor 6. (Poenjiadi.2006,halaman :72)
2.2.2
Tata Nama Lemak
Dalam
pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.
1. Apabila
lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian nama senyawa lemak sebagai
berikut. Gliserol + jumlah asam (mono-, di-,tri-) + asam lemak.
Contoh:

Gliserol tristearat
Senyawa
tersebut terdiri dari tiga asam lemak yang sama yaitu asam stearat sehingga
disebut dinamakan gliserol tristearat.
2. Apabila
lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian nama senyawa lemak
seperti berikut: Gliserol + asam lemak menurut letaknya (akhiran asamnya diubah
dengan penambahan huruf “o” kecuali yang terakhir) Contoh:

Gliserol stearopalmito oleat
Nama
senyawa tersebut adalah Gliserol
palmitostearo oleat
SOAL LATIHAN 2.1
1.
Berikan
nama struktur berikut ini:
![]()
Jawaban :
Nama
struktur diatas adalah gliseril tristearat.
Tata cara penamaannya adalah :
a. karna struktur diatas merupakan struktur lemak diawali dengan kata gliseril dan
diikuti
nama asam lemak.
b.
satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam
lemak maka ditambahkan dengan tri
c. karna lemak mengikat
asam lemak yang sama, maka pemberian nama senyawa lemak sebagai berikut: Gliserol
+ jumlah asam (mono-, di-,tri-) + asam lemak
|
3
SIFAT-SIFAT ASAM LEMAK DAN LIPIDA
3.1 Sifat
Fisika Asam Lemak dan Lipida
Sifat fisika asam lemak
adalah sebagai berikut :
1.
Lemak
hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang
berasal dari tumbuhan berupa zat cair.
2.
Asam
butirat dan asam kaproat berupa zat cair pada suhu kamar.
3.
Asam
palmitat dan asam stearat berupa zat
padat pada suhu kamar.
4.
Semakin
panjang rantai karbon maka semakin tinggi titik leburnya. Apabila dibandingkan
dengan asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh memiliki titik didih lebih
rendah. Artinya asam lemak jenuh titik leburnya lebih tinggi dibandingkan asam
lemak tidak jenuh
5.
Semakin
banyak ikatan rangkap makin rendah titik leburnya
6.
Semakin
panjang rantai karbon semakin tidak larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam
air akan berkurang dengan bertambah panjang rantai karbon. Asam kaproat larut
sedikit dalam air, sedangkan asam palmitat, stearat dan linoleat tidak larut
dalam air.
7.
Umumnya
asam lemak dan lipida tidak larut
didalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti ester, kloroform, benzene dan alkohol panas
merupakan pelarut yang sangat baik. ((Poenjiadi.2006,halaman : 54).
3.2 Sifat Kimia Asam Lemak Dan Lipida
1.
Asam
lemak adalah asam lemah, bila larut dalam air akan terhidrolisi sebagian dan
melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH
larutan bergantung pada konstanta keasaman dan drajat ionisasi masing-masing
asam lemak.
2.
Dapat
mengalami reaksi esterifikasi yaitu mereaksikan asam lemak bebas dengan alcohol
yang bertujuan untuk merubah asam lemak
bebas menjadi bentuk ester dengan menggunakan katalis asam. seperti pada reaksi
berikut ini :

3.
Dapat
mengalami reaksi penyabunan yaitu dengan mereaksikan asam lemak dengan basa
sehingga membentuk garam. Garam natrium dan kalium yang dihasilkan oleh asam
lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun.

4.
Dapat
mengalami reaksi hidrogenasi. Asam lemak tak jenuh mudah mengadakan reaksi pada
ikatan rangkapnya. Dengan gas hydrogen dan katalis Ni dapat terjadi reaksi
hidrogenasi, yaitu pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Dengan
proses hidrogenasi asam oleat dapat diubah menjadi asam stearat. Karena adanya
ikatan rangkap, maka asam lemak tdak jenuh dapat mengalami oksidasi yang
mengakibatkan putusnya ikatan C=C dan terbentuknya gugus –COOH. Minsalnya asam
oleat oleh oksidator KMnO4 dapat diubah menjadi asam pelargonat dan asam
azelat.
CH3-(CH2)7-CH=CH-(CH2)7-COOH
asam oleat

CH3-(CH2)7-COOH
+ COOH-(CH2)7-COOH
asam
pelargonat asam azelat
Dalam kondisi yang lebih lunak, asam oleat
akan diubah menjadi asam-9,10-dihidroksi
stearat (CH3-(CH2)7-CH(OH)-CH(OH)-(CH2)7-COOH).
5.
Dapat
mengalami reaksi oksidasi. Oksidasi dapat berlangsung bila
terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakib-atkan
bau tengik pada lemak atau minyak.
6.
Dapat
mengalami reaksi hidrolisis. Dalam reaksi hidrolisis, lemak
dan minyak akan diubah menjadi asam-
asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak terseb-ut
(Poenjiadi.2006, halaman : 55-56).
3.3 sifat
kimia fosfolipid
Senyawa fosfolipid yang penting
adalah lesitin dan sefalin. Fosfatidilkolin atau lesitin mula-mula diperoleh
dari kuning telur. Asam lemak yang terdapat dlam lesitin antara lain asam
palmitat, stearat, oleat, linoleat, dan linolenat. Lestisin merupakan zat padat
lunak seperti lillin, berwarna putih dan dapat diubah menjadi coklat apabila
terkena cahaya dan bersifat hogroskopik dan bila bercampur dengan air
,membentuk larutan koloid. Disamping itu lestisin larut dalam semua pelarut
lemak kecuali aseton. Penambahan aseton dalam larutan koloid dapat mengendapkan
lestisin, apabila lestisin dikocok dengan asam sulfat akan terjadi asam
fosfatidat dan kolin. Apabila dipanaskan dengan basa atau asam akan
menghasilkan asam lemak, kolin, gliserol, dan asam fosfat (Poenjiadi.2006, halaman
: 65).
SOAL LATIHAN 3.1
Jelaskan perbedaan titik lebur
asam kaproat dengan asam kaprilat. Manakah yang lebih tinggi
titik leburnya?
Jawaban :
Titik lebur yang paling tinggi adalah asam kaprilat. karna
asam kaprilat memiliki jumlah atom C 8 sedangkan pada asam kaproaat hanya
memiliki jumlah atom C 6. Sehinnga panjang rantai karbonya lebih tinggi asam
kaprilat dibandingkan asam kaproat. Semakin panjang rantai
karbon maka semakin tinggi titik leburnya.
|
4
PEMBUATAN ASAM LEMAK DAN LIPIDA
4.1 Pembuatan Asam Lemak.
1. Pembuatan
asam lemak dari trigliserida
Asam
lemak dapat diproleh dari cara
hidrolisis, yaitu dengan mereaksikan campuaran lemak dengan minyak yang disebut
dengan trigliserida dengan air sehingga
menghasilkan suatu asam lemak dengan gliseral. Seperti reaksi berikut ini :

2. Reaksi
penyabunan
Campuran
asam lemak juga dapat diproleh dari pemanasan asam lemak atau minyak dengan
alkali, ester akan terkonversi dan menghasilkan gliserol dan campuran asam lemak. Reaksi ini juga
disebut reaksi penyabunan.
3. Biosintesis asam lemak
Asetat dalam bentuk
asetil CoA merupakan titik awal dimulainya sintesis lemak. Alur sintesis asam
lemak ialah bahwa karbondiokasida dibutuhkan. Namun penggunaan CO2
yang ditandai dengan isotop menunjukan bahwa atom karbonnya tidak tergabung
daalam hasil akhirnya. CO2nya bergabung dengan asetil CoA
menghasilkan malonil CoA.
Pembentukan suatu asam
lemak terjadi dengan adanya enzim kompleks sintetase tertentu, yang dalam hal
itu, molekul kunci adalah protein epmbawa gugus asilnya (ACP). Protein
mempunyai gugus tiol yang berfungsi sama dengan tiol pada koenzim A. Segera
setelah malonil terhubung dengan ACP dimulailah suatu runtunan reaksi dengan
gugus asetil lain- yang juga terikat pada atom belerang kompleks enzimnya
dipindahkan kemalonil dengan hilangnya CO2 . CO2 yang hilang adalah molekul
yang sama yang mula-mula pada asetil CoA hanyalah satu tahap katalitik. Hasil
akhirya yaitu suatu satuan butiril adalah penggalan yang menambah kompleks
malonil ACP dan seterusnya(Hart.1983,halaman: 917)

Gambar
4.2 Biosintesis Asam Lemak
(Stanley.1980,halaman: 918)
4.2 Pembuatan
Lipida
1. Biosintesis
trigliserida
Trigleserida
dapat disintesis melelui reaksi estrifikasi asam lemak dengan gliserol, seperti
berikut ini :.

gambar 4.2 biosintesis lemak
2.
Sintesis
dan biosintesi steroid
Skualena
adalah prazat untuk biosintesis steroid. Dalam suatu runtunan reaksi dengan
bantuan enzim yang menarik perhatian, yang menyangkut pembentukan serentak dan
migrasi, skualena-2,3-epoksida membentuk lanosterol. Tertutupnya lingkar karena
kemampuan skualena untuk mengambil suatu
konformasi yang persyaratan stereoelektronya untuk proses seluruhnya-anti sudah
terpenuhi . pengubahan dengan enzim dari lanosterol menjadi kolesterol
memerlukan penyingkiran tiga gugus metil dan pergantian ikatan rangkap-dua(Stanley.1980,halaman:
925)
.


(Stanley.1980,halaman: 925)
3. Biosintesis
prostaglandin
Senyawa-senyawa
prostagladin dibiosintesis dari asam-asam lemak tak jenuh
berkarbon-20. Biosintesis prostaglandin berlangsung dengan mekanisme
radikal bebas. Abstraksi sebuah hidrogen alilik-rangkap, diikuti diikuti dengan
suatu penataan ulang alilik dari satu ikatan rangkap, menghasilkan suatu
serangan oleh sebuah radikal hidroksil pada karbon 15 dari asam lemak.
(Fessenden.1986,halaman : 416).

Gambar 4.4
Biosintesis Prostaglandin
(Fessenden.1986,halaman
: 416)
SOAL LATIHAN 4.1
Suatu gliseril tripalmitat
dipanaskan dengan alkali yaitu natrium hidroksida. Apakah produk yang
dihasilkan? apakah nama reaksi ini?
Jawaban
:
Reaksi ini ini dinamakan dengan
reaksi penyabunan. Bila gliseril tripalmitat dipanaskan dengan alkali natrium
hidroksida maka akan terkonveksi menghasilkan gliserol dan garam dari asam
lemak yaitu natrium palmitat yang disebut juga dengan sabun.
|
RANGKUMAN
1. Asam
lemak merupakan suatu asam karboksilat alifatik dengan memiliki gugus
karboksilat yang mempunyai rantai jumlah atom karbon genap. Asam lemak
merupakan suatu turunan dari trigliserida dan fosfolipid.
2. Senyawa
organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok
yang disebut lipid. lipid diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu lipid
sederhana, lipid kompleks dan drivat lipid.
3. Asam
lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung ikatan rangkap sedangkan
asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan
rangkap. Rumus umum asam lemak adalah CnH2n+1-COOH.
4. Fossolipid, yaitu kelompok lipid yan mengandung
asam lemak dan alkohol dan residu asam fosfat.
5. Glikolipid,
yaitu kelompok lipid yang mengandung asam lemak, spingosin, dan karbohidrat.
6. Nama
Trivial pada tata nama asam lemak menunjukkan sumber asam lemak, sedangkan Nama
Sistematis bergantung pada sturuktur asam lemak.
7. Jika
rantai asil berada pada sisi yang sama pada ikatan tersebut tipe senyawanya
adalah cis tapi jika terletak pada
sisi yang berlawanan maka tipenya adalah trans.
8. Umumnya
asam lemak dan lipida tidak larut
didalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti ester, kloroform, benzene dan alkohol panas
merupakan pelarut yang sangat baik.
9. Asam
lemak juga dapat diproleh dari pemanasan asam lemak atau minyak dengan alkali,
ester akan terkonversi dan menghasilkan gliserol dan campuran asam lemak. Reaksi ini juga
disebut reaksi penyabunan.
10. Trigleserida dapat disintesis
melelui reaksi estrifikasi asam lemak dengan gliserol dan senyawa prostagladin
dibiosintesis dari asam-asam lemak tak jenuh berkarbon-20. Biosintesis
prostaglandin berlangsung dengan mekanisme radikal bebas
SOAL
TES FORMATIF
A. PILIHAN
GANDA
1. Senyawa
yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang kadang-kadang
mengandung gugus lain adalah ….
A. Lemak
B. Lipid
C. Asam
lemak
D. Minyak
E. Malam
2. Gliserida
yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat disebut ….
A. Gliserol
B. Trigliserida
C. Steroid
D. Fosfolipid
E. Glikolipid
3. Berikut
ini adalah contoh-contoh asam lemak :
1. Asam
Palmitoleat
2. Asam
Linoleat
3. Asam
laurat
4. Asam
stearat
Asam lemak tak jenuh ditunjukan pada
nomor. . .
A. 1
dan 2
B. 2
dan 3
C. 1
dan 3
D. 3
dan 4
E. Semua
benar
4. Reaksi
RCOOR + NaOH ⎯⎯→RCOONa + ROH dinamakan reaksi ….
A. Esterifikasi
B. Pirolisis
C. Penyabunan
D. Penggaraman
E. Hidrogenasi
5. Reaksi
penyabunan adalah reaksi antara ….
A. Gliserol
dan NaOH
B. Etanol dan NaOH
C. Asam karboksilat dan NaOH
D. Gliserol
dan asam lemak
E. Gliserida
dan NaOH
B. ESSAY
1. Sebutkan jenis-jenis dari asam lemak dan beriakan
contohnya!
2. Apakah
perbedaan dari fosfolipid dan glikolipid?
3. Tentukan
Nama sistematis dari struktur dibawah ini:

4. Berikan
nama IUPAC dan nama Trivial dari struktur berikut ini!
a. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
b. CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
5. Suatu trigliserida mengandung dua
satuan asam stearat dan satu satuan asam palmitoleat. Apakah produk utamanya
jika diolah dengan:
a. Larutan NaOH dan dipanaskan.
b. Gas hidrogen dengan katalis Ni,
pada suhu dan tekanan tinggi.
c. Ditambah bromin dalam CCl4?
PETUNJUK JAWABAN TES FORMATIF
A. PILIHAN
GANDA
1. B
2. D
3. A
4. C
5. E
B. ESSAY
1. Jenis-jenis
asam lemak :
· Asam
lemak jenuh contonya asam butirat, asam kaproat, dll
· asam
lemak tak jenuh contohnya asam palmitoleat, asam oleat, dll
2. Fosfolipid
adalah kelompok lipid yang mengandung asam lemak, alkohol dan asam fosfat
sedangkan glikolipid adalah kelompok lipid yang mengandung asam lemak,
spingosin dan karbohidrat
3. Asam
heksadekanoat
4. a.
Nama iupac : cis-9-Oktadekenoat, Nama Trivial : asam oleat
b. Nama iupac : cis-9,12-Oktadekadienoat,
Nama Trivial : asam linoleat
5. a.
Gliserol dan sabun dari jenis Na–stearat dan Na–palmitoleat.
b. Mentega dari
jenis stearat.
c. Ikatan rangkap
pada asam palmitoleat diadisi oleh bromin.
Daftar Puataka
Fessenden.1986.Kimia Organik Jilid 2.Jakarta:Erlangga.
Hart,Harold.1983.Kimia
Organik Suatu Kuliah Singkat (edisi ke 6). Jakarta:Erlangga.
Murray,K.Robert.2003.Biokimia Harper.Jakarta;EGC.
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar Dasar Biokimia (edisi revisi).Jakarta:Universitas Indonesia
Press.
Pine,H.Stanley.1980.Kimia Organik 2.Bandung:ITB.
Somardjo,Darmin.Pengantar
Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.Jakarta:Mandera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar